1.
Latar belakang dan sejarah jaringan
Pada tahun 1940-an di
Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer
secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai
terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada
tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka
muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS
(Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal
terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Gambar 1. Time Sharing System
Selanjutnya
konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap
host komputer.
Gambar 2, Distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer
kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka
penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani
proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja
tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula
ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia
yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
Jenis-jenis
jaringan:
Secara umum jaringan
komputer terdiri atas lima jenis :
a)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN
seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan
workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai
bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
b)
Metropolitan
Area Network (MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih
besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang
data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c)
Wide
Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari
kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program
(aplikasi) pemakai.
d) Internet
Sebenarnya
terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
e)
Wireless (Jaringan tanpa kabel), jaringan
tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komukasi yang tidak bisa dilakukan
dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat
informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau
pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi
kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan
tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu
memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang
menggunakan kabel.
Topologi Jaringan:
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang
satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini
banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing
topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi Bus:
Pada topologi Bus
digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan
server dihubungkan.
Gambar3.
Topologi Jaringan Bus
Keuntungan: Hemat kabel, Layout kabel sederhana, Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian: Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, Kepadatan lalu lintas pada jalur utama, Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan, Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Topologi Token Ring
Di dalam topologi
Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola
lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat
yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan
dilewatkan.
Gambar 4. Topologi jaringan Token-Ring
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap
node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan
dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh
jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya
collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya
satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
Topologi Star:
Pada topologi Star,
masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur
komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu
jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara workstation
yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami
gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah
kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar
5. Topologi Jaringan Star
Keuntungan: Paling fleksibel, Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, Kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
Kerugian: Boros kabel, Perlu penanganan khusus, Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Type
Jaringan: Type Jaringan terkait erat dengan sistem
operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan
peer to peer.
Jaringan Client-Server:
Server adalah
komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam
jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server
disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan
fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation.
Keunggulan:
·
Kecepatan akses lebih tinggi karena
penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh
satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai
workstation.
·
Sistem keamanan dan administrasi jaringan
lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
·
Sistem backup data lebih baik, karena pada
jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup
seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan:
·
Biaya operasional relatif lebih mahal.
·
Diperlukan adanya satu komputer khusus yang
berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
· Kelangsungan jaringan sangat tergantung
pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan
akan terganggu.
Jaringan Peer To Peer:
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan
tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated
server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus
dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan:
· Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
· Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
· Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan :
·
Troubleshooting jaringan relatif lebih
sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan
untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation.
·
Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan
dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus
mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasi sendiri.
·
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh
masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang
dimiliki.
·
Karena data jaringan tersebar di
masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh
masing-masing komputer tersebut.
Protocol Jaringan
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah
aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang
yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi
interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani
masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat
aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System
Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7
lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini
tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun
jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi
OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan
protokol Internet
Model OSI
|
TCP/IP
|
Protocol
TCP/IP
|
|||
No
|
Lapisan
|
|
Nama
Protokol
|
Kegunaan
|
|
1
|
Aplikasi
|
AplikasiDHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol
untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
||
DNS
(Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
|
||||
FTP
(File Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file
|
||||
HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file HTML dan Web
|
||||
MIME
(Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol
untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
|
||||
NNTP
(Network News Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk menerima dan mengirim newsgroup
|
||||
POP
(Post Office Protocol)
|
Protokol
untuk mengambil mail dari server
|
||||
SMB
(Server Message Block)
|
Protokol
untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
|
||||
2
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk pertukaran mail
|
||
SNMP
(Simple Network Management Protocol)
|
Protokol
untuk menejemen jaringan
|
||||
Telnet
|
Protokol
untuk akses dari jarak jauh
|
||||
TFTP
(Trivial FTP)
|
Protokol
untuk transfer file
|
||||
3
|
Sessi
|
NETBIOS
(Network Basic Input Output System)
|
BIOS
jaringan standar
|
||
RPC
(Remote Procedure Call)
|
Prosedur
pemanggilan jarak jauh
|
||||
SOCKET
|
Input
Output untuk network jenis BSD-UNIX
|
||||
4
|
Transport
|
TransportTCP
(Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi
(connection oriented)
|
||
UDP
(User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi
(connectionless)
|
||||
5
|
Network
|
InternetIP
(Internet Protocol)
|
Protokol
untuk menetapkan routing
|
||
RIP
(Routing Information Protocol)
|
Protokol
untuk memilih routing
|
||||
ARP
(Address Resolution Protocol)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
|
||||
RARP
(Reverse ARP)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
||||
6
|
Data link LLC
|
Network interface
|
PPP
(Point to Point Protocol)
|
Protokol
untuk point ke point
|
|
Data Link
MAC
|
SLIP
(Serial Line Internet Protocol)
|
Protokol
dengan menggunakan sambungan serial
|
|||
7
|
Fisik
|
Ethernet,
FDDI, ISDN, ATM
|
Model OSI
|
TCP/IP
|
Protocol
TCP/IP
|
|||
No
|
Lapisan
|
|
Nama
Protokol
|
Kegunaan
|
|
1
|
Aplikasi
|
AplikasiDHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol
untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
||
DNS
(Domain Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
|
||||
FTP
(File Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file
|
||||
HTTP
(Hyper Text Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file HTML dan Web
|
||||
MIME
(Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol
untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
|
||||
NNTP
(Network News Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk menerima dan mengirim newsgroup
|
||||
POP
(Post Office Protocol)
|
Protokol
untuk mengambil mail dari server
|
||||
SMB
(Server Message Block)
|
Protokol
untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
|
||||
2
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk pertukaran mail
|
||
SNMP
(Simple Network Management Protocol)
|
Protokol
untuk menejemen jaringan
|
||||
Telnet
|
Protokol
untuk akses dari jarak jauh
|
||||
TFTP
(Trivial FTP)
|
Protokol
untuk transfer file
|
||||
3
|
Sessi
|
NETBIOS
(Network Basic Input Output System)
|
BIOS
jaringan standar
|
||
RPC
(Remote Procedure Call)
|
Prosedur
pemanggilan jarak jauh
|
||||
SOCKET
|
Input
Output untuk network jenis BSD-UNIX
|
||||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP
(Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi
(connection oriented)
|
|
UDP
(User Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi
(connectionless)
|
||||
5
|
Network
|
Internet
|
IP
(Internet Protocol)
|
Protokol
untuk menetapkan routing
|
|
RIP
(Routing Information Protocol)
|
Protokol
untuk memilih routing
|
||||
ARP
(Address Resolution Protocol)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
|
||||
RARP
(Reverse ARP)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
||||
6
|
Data link LLC
|
Network interface
|
PPP
(Point to Point Protocol)
|
Protokol
untuk point ke point
|
|
Data Link
MAC
|
SLIP
(Serial Line Internet Protocol)
|
Protokol
dengan menggunakan sambungan serial
|
|||
7
|
Fisik
|
Ethernet,
FDDI, ISDN, ATM
|
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya
dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya
seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National
Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology
Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya
bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
IP Address
IP address adalah
alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang
dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik
seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address:
Network
ID
|
Host
ID
|
||
193
|
160
|
5
|
1
|
IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host
(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap
suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. Kelas-kelas IP
Address Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai,
IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah
Tabel
3. Pembagian kelas IP Address
Kelas
|
Network ID
|
Host ID
|
Default Sub net Mask
|
A
|
xxx.0.0.1
|
xxx.255.255.254
|
255.0.0.0
|
B
|
xxx.xxx.0.1
|
xxx.xxx.255.254
|
255.255.0.0
|
C
|
xxx.xxx.xxx.1
|
xxx.xxx.xxx.254
|
255.255.255.0
|
IP address kelas A diberikan untuk
jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. –
126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A.
Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113, Host ID = 46.5.6. IP address di atas berarti host
nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan
untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID
ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan
demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 : Network ID =
132.92, Host ID = 121.1 , IP address di atas berarti host nomor 121.1
pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP
address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran
kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa
dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada dasarnya
ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan.
Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai,
yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS)
Domain
Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam
pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki :
a). Root-level domain: merupakan tingkat
teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.)
b). Top level domain: kode kategori
organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh perusahaan; .edu untuk
dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan pemerintahan.
Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan negara lain
digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
c). Second level domain: merupakan nama
untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan
lain-lain.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol
TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client.
Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
Rangkuman
1
1)
JARINGAN komputer adalah kumpulan
komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan.
Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga
memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,
mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software
yang terhubung dalam jaringan.
2)
Ada lima jenis jaringan komputer,
Local Area Network (LAN), Metropolitan
Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN), Internet, dan Jaringan tanpa
kabel.
3)
Topologi jaringan adalah suatu cara untuk
menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk
jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star
Network.
4)
Tipe jaringan terkait
erat dengan sistem operasi
jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to
peer.
5)
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah
aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Aturan baku itulah yang
disebut PROTOCOL. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah
standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan
baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System
Interconnection). Selain OSI ada badan
dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI
(American National Standard Institute), NCITS (National Committee for
Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi
profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum
di Amerika yang juga membuat aturan standar ini.
6)
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan
komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address
terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok
angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1. Ada 3 macam
IP address : IP Addres kelas A (untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar, 16.777.214), IP
Address kelas B (untuk jaringan berukuran sedang dan besar),
dan IP address kelas C (untuk jaringan berukuran kecil-LAN).
kelas B ( range B 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx), Network ID = 134.68, Host ID = 5.15
Instalasi Perangkat Jaringan Lokal (Local Area
Network).02
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar
yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen software meliputi:
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan
komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver,
Protokol Jaringan.Pada kegiatan belajar 2 akan difokuskan pada komponen
hardware dari LAN.
1) Personal Computer
Tipe personal
komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja
dari jaringan tersebut. Komputer dengan unjukkerja tinggi akan mampu mengirim
dan mengakses data dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe
Client-Server, komputer yang difungsikan sebagai server mutlak harus memiliki
unjuk kerja lebih tinggi dibandingkan komputer-komputer lain sebagai
workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan
mengelola operasional jaringan tersebut.
2) Network Internet Card (NIC)
Berdasarkan
tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card,
yaitu ISA dan PCI. Saat ini jenis network
card yang banyak digunakan, yaitu:
Gambar 6. Jenis Network Card
3) Pengkabelan
Jaringan komputer
pada dasarnya adalah jaringan kabel, menghubungkan satu sisi dengan sisi yang
lain, namun bukan berarti kurva tertutup, bisa jadi merupakan kurva terbuka
dengan terminator diujungnya). Seiring dengan perkembangan teknologi,
penghubung antar komputer pun mengalami perubahan serupa, mulai dari teknologi
telegraf yang memanfaatkan gelombang radio hingga teknologi serat optik dan
laser menjadi tumpuan perkembangan jaringan komputer. Hingga sekarang,
teknologi jaringan komputer bisa menggunakan teknologi “kelas” museum (seperti
10BASE2 menggunakan kabel Coaxial) hingga menggunakan teknologi “langit”
(seperti laser dan serat optik). Akan dibahas sedikit
bagaimana komputer terhubung satu sama lain, mulai dari teknologi kabel Coaxial
hingga teknologi laser. Pemilihan jenis kabel sangat terkait erat dengan
topologi jaringan yang digunakan. Sebagai contoh untuk jenis topologi Ring
umumnya menggunakan kabel Fiber Optik (walaupun ada juga yang menggunakan
twisted pair). Topologi Bus banyak menggunakan kabel Coaxial. Kesulitan utama
dari penggunaan kabel coaxial adalah sulit untuk mengukur apakah kabel coaxial
yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh
diukur secara benar akan merusak NIC (Network Interface Card) yang dipergunakan
dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya.
Topologi jaringan Star banyak menggunakan jenis kabel UTP. Topologi jaringan
dan jenis kabel yang umum digunakan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.Topologi Jaringan dan Jenis Kabel yang Sering Digunakan
Topologi
Jaringan
|
Jenis kabel yang umum digunakan
|
Topologi
Bus
|
Coaxial,
twisted pair, fiber
|
Topologi
Ring
|
Twisted
pair, fiber
|
Topologi
Star
|
Twisted
pair, fiber
|
Setiap
jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasi yang berbeda, oleh karena itu
dibuatlah pengenalan tipe kabel. Ada
tiga jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu: Coaxial cable, Fiber
Optik, Twisted
pair (UTPunshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair),
a).
Kabel Coaxial.
Dikenal
dua jenis kabel coaxial, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan
besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Thick
coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan
berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter
rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning. Kabel jenis ini biasa disebut
sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet,
atau bahkan hanya disebut sebagai yellow cable.
Kabel
Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan
aturan sebagai berikut : Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator
50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan
satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan
yang cukup lebar), Maksimum 3 segment dengan peralatan
terhubung (attached devices) atau berupa populated segments, Setiap kartu jaringan
mempunyai pemancar tambahan (external transceiver), Setiap segment maksimum
berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters, Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter)., Maksimum
jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter), Setiap segment
harus diberi ground, Jarak maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama
ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter), Jarak minimum antar tap
adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Gambar
7. Kabel Coaxial Thicnet dan Thinnet
Thin coaxial cable
(Kabel Coaxial “Kurus”)
Kabel
coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk
transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan
sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE
802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna
hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan
BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau
ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika
diimplementasikan dengan Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus
mengikuti aturan sebagai berikut : Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm,
Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per
segment,Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan
(devices), Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak
perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater, Maksimum ada 3 segment
terhubung satu sama lain (populated segment), Setiap segment sebaiknya
dilengkapi dengan satu ground, Panjang minimum antar TConnector adalah 1,5 feet
(0.5 meter), Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555
meter).
b) Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO)
biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih
sulit. Namundemikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehandalan dan
kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari
100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Gambar 8. Kabel Fiber Optik
c) Twisted Pair Ethernet
Kabel
Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded twisted pair
(STP) dan unshielded twisted pair (UTP).
STP adalah jenis kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan UTP tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan
konektor RJ-11 atau RJ-45.
Tabel 5. Kategori Twisted Pair Cable
Kategori
kabel
|
Type
|
Feature
|
Type
CAT 1
|
UTP
|
Analog (biasanya digunakan di perangkat
telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN –integrated service digital
networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan
line telepon)
|
Type
CAT 2
|
UTP
|
Up
to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
|
Type
CAT 3
|
UTP,
STP
|
16
Mbits data transfer (sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
|
Type
CAT 4
|
UTP,
STP
|
20
Mbits data transfer (biasanya digunakan pada topologi token ring)
|
Type
CAT 5
|
100
Mbits data transfer / 22 db
|
|
Type
CAT 5enhanced
|
UTP,
STP
|
1
Gigabit Ethernet up to 100 meters - 4 copper pairs (kedua jenis CAT5 sering
digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada Fast
Ethernet 100Mbps)
|
Type
CAT 6
|
Up
to 155 MHz or 250 MHz
|
2,5
Gigabit Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters . 20,2 db
(Gigabit Ethernet)
|
Type
CAT 7
|
Up
to 200 MHz or 700 Mhz
|
Giga-Ethernet
/ 20.8 db
(Gigabit
Ethernet)
|
Pada twisted pair (10 BaseT) network,
komputer disusun membentuk suatu pola Star. Setiap PC memiliki satu kabel
twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal
(reliable) dibandingkan dengan thin coax, karena HUB mempunyai kemampuan data
error correction dan meningkatkan kecepatan transmisi. Saat ini ada beberapa
grade atau kategori dari kabel twisted pair. Kategory tersebut dapat dilihat
pada tabel dibawah : Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori
spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan
kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang
kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada
sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek
induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa). Perlu diperhatikan
juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri
yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi
efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan
untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.
Gambar 9. Kabel UTP, STP dan Konektor
RJ-45
UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)
Kategori 5 atau 5e adalah yang paling reliable dan memiliki kompabilitas
yang tinggi, dan yang paling disarankan, baik pada 10 Mbps dan Fast Ethernet
(100Mbps). Konector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45.
Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP
ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis
koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke
HUB/Router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke
client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
Gambar
10. UTP cable CAT 5
Straigt Cable
Menghubungkan ujung
satu dengan ujung lain dengan satu warna. Sebenarnya urutan warna dari
masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara
internasional yang digunakan untuk straight cable ini, seperti tabel 6 :
Tabel 6. Standar Pemasangan Kabel UTP pada Konektor RJ-45
Pin
1 wire color:
|
White/orange
|
Pin
2 wire color:
|
Orange
|
Pin
3 wire color:
|
White/green
|
Pin
6 wire color:
|
Blue
|
Pin
4 wire color:
|
White/blue
|
Pin
5 wire color:
|
Green
|
Pin
7 wire color:
|
White/brown
|
Pin
8 wire color:
|
Brown
|
Gambar11 . Menghubungkan Komputer Ke HUB/Router,
Maka Digunakan Cara
Straigth Cable
Crossover Cable
Gambar12. Dasar Koneksi Crossover Untuk Kabel UTP
Gambar 13. Pemasangan Kabel UTP Untuk Crossover
Gambar 14
Menghubungkan Dua Komputer Tanpa Menggunakan HUB
(Peer To Peer), Atau Menghubungkan HUB Dengan HUB, Maka Digunakan Crossover
Cable
Rangkuman 2:
1) LAN tersusun dari beberapa elemen dasar
yang meliputi komponen hardware dan software. Komponen hardware meliputi :
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC) dan Kabel. Sedangkan
komponen software meliputi : Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driverdan
Protokol Jaringan.
2)
Ada tiga jenis kabel yang dikenal
secara umum, yaitu : Coaxial cable,
Fiber Optik, Twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded
twisted pair)
3)
Dikenal dua jenis kabel coaxial, yaitu thick
coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai
diameter lebih kecil).
4) Ada
2 type penyambungan kabel untuk jaringan komputer, yaitu straight cable dan
crossover cable dimana masing-masing punya fungsi ynag berbeda. Straight cable
digunakan untuk menghubungkan client ke HUB/Router, sedangkan crossover cable
digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu
digunaan untuk menghubungkan HUB ke HUB.
0 komentar:
Posting Komentar