Tindakan korektif dimaksudkan langkah awal jika suatu komponen mengalami
gejala yang mengindikasikan kerusakan pada komponen. Gejala abnormal pada
komponen dapat diketahui dari pesan kesalahan dalam komputer. Tindakan korektif
yang perlu dilakukan adalah dengan mengenali pesan kesalahan yang muncul.
Kemudian dari pesan kesalahan tersebut dapat diisolasi ke dalam lingkup yang
lebih kecil, sebagai contoh: perlu diketahui arti pesan kesalahan berupa beep
pada saat boot komputer. Dengan mengetahui maksud atau arti dari pesan
kesalahan tersebut maka dapat diketahui komponen apa yang mengalami kerusakan.
Dengan mengetahui arti pesan kesalahan dapat diisolasi kerusakan pada bagian
komponen tertentu. Selain juga perlu memperhatikan kapan pesan kesalahan itu
terjadi, dengan mengetahui bagian kesalahan ini akan dapat mempersempit ruang
lingkup kesalahan yang timbul dari hardware atau software. Setelah mengetahui
komponen apa yang mengalami kerusakan perlu dicari penyebab kerusakan komponen
cara ini dapat dilakukan dengan membaca logshet sebelumnya.
Penyusunan
laporan
Setiap terjadi kerusakan atau maintenance pada sebuah PC perlu dilakukan
pencatatan atau pembuatan laporan. Laporan dapat berupa logsheet atu
sejenisnya, dengan logsheet yang dibuat setiap melakukan maintenance atau
tindakan perawatan terhadap PC akan mempermudah pengecekan kondisi PC. Dalam
logshhet yang perlu dilaporkan meliputi:
Ø Tanggal: waktu kapan dilakukan maintenance suatu komponen
Ø Nama komponen: nama atau jenis komponen
Ø Gejala kerusakan : gejala
dari komponen PC yang mengalami kerusakan
Ø Tindakan korektif :
tindakan yang dilakukan untuk melakukan perbaikan terhadap komponen PC
Ø Keterangan: dapat berupa hasil dari
perbaikan dari komponen baik dapat diperbaiki maupun tidak dapat diperbaiki
Tabel
log sheet
No
|
Tanggal
|
Nama
Komponen PC
|
Gejala
Kerusakan
|
Tindakan
Korektif
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Rangkuman 4:
1)
Tindakan korektif dimaksudkan sebagai langkah awal yang dapat diambil untuk
mengatasi kondisi abnormal.
2) Gejala
abnormal pada komponen PC dapat diketahui dari pesan kesalahan dalam komputer.
3)
Tindakan korektif yang perlu dilakukan adalah dengan mengenali pesan kesalahan
yang muncul.
4) Setiap terjadi kerusakan atau maintenance
pada sebuah komponen PC perlu dilakukan pencatatan atau pembuatan laporan.
Laporan dapat berupa log sheet atau sejenisnya.
Tugas 4:
1) Lakukanlah
langkah-langkah korektif yang perlu dilakukan untuk perawatan PC yang ada.
2) Lakukanlah
pencatatan dan pembuatan laporan untuk perawatan PC dalam logsheet yang
tersedia.
Test Formatif 4;
1) Tindakan
korektif apa yang perlu dilakukan untuk menjaga agar PC tetap dapat berfungsi
dengan baik.
2) Uraikanlah
langkah-langkah pembuatan laporan perawatan PC.
Jawaban Test Formatif 4;
1) Selalu
menjaga kebersihan komponen pada PC, baik dari kotoran cair maupun debu. Selain
dari pada itu juga selalu melakukan pengecekan komponen PC dengan menggunakan
software yang tersedia pada windows maupun software yang disediakan oleh
vendornya. Buat jadwal rutin untuk perawatan PC.
2) Lihat
halaman 47 s.d 48
ï¼’.Instalasi Perangkat Jaringan Lokal
(Local Area Network)
Uraian Materi 1:
Latar belakang dan
sejarah jaringan
Pada tahun 1940-an di
Amerika ada sebuah penelitian yang ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer
secara bersama. Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai
terciptanya super komputer, karena mahalnya harga perangkat komputer maka ada
tuntutan sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal. Dari sinilah maka
muncul konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS
(Time Sharing System), bentuk pertama kali jaringan (network) komputer
diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal
terhubung secara seri ke sebuah host komputer.
Gambar
1. Time Sharing System
Selanjutnya
konsep ini berkembang menjadi proses distribusi (Distributed Processing). Dalam
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap
host komputer.
Gambar 2, Distributed Processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer
kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka
penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani
proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja
tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan
lokal yang dikenal dengan sebutan LAN (Local Area Network). Demikian pula
ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri
sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa ditingkat dunia
yang disebut dengan istilah WAN (Word Area Network).
Jenis-jenis
jaringan:
Secara umum jaringan
komputer terdiri atas lima jenis :
a) Local Area Network
(LAN), merupakan jaringan
milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk
memakai bersama sumberdaya (resouce, misalnya printer) dan saling bertukar
informasi.
b)Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan
Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih
besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat
mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang
data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
c) Wide Area Network (WAN),
jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah
negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
d)Internet
Sebenarnya
terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras
dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering
berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan
lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak compatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
e) Wireless
(Jaringan tanpa kabel), jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap
komukasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun
sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa
kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil
atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan
memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Topologi Jaringan:
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang
satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network. Masing-masing topologi ini
mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
Topologi Bus:
Pada topologi Bus
digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan
server dihubungkan.
Gambar3. Topologi Jaringan Bus
Keuntungan: Hemat kabel, Layout kabel sederhana, Pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain
Kerugian: Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, Kepadatan lalu lintas pada jalur utama, Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan, Diperlukan repeater untuk jarak jauh
Topologi Token Ring
Di dalam topologi
Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola
lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat-alamat
yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak informasi akan
dilewatkan.
Gambar 4. Topologi jaringan Token-Ring
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap
node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola informasi yang dilewatkan
dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka seluruh
jaringan akan terganggu. Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya
collision atau tabrakan pengiriman data seperti pada topologi Bus, karena hanya
satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
Topologi Star:
Pada topologi Star,
masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau HUB.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel
tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur
komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk
kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan di suatu
jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak
mengalami gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah
kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar 5. Topologi Jaringan Star
Keuntungan: Paling fleksibel, Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain, Kontrol terpusat, Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.
Kerugian: Boros kabel, Perlu penanganan khusus, Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
Type
Jaringan: Type Jaringan terkait erat dengan sistem
operasi jaringan. Ada dua type jaringan, yaitu client-server dan type jaringan
peer to peer.
Jaringan Client-Server:
Server adalah
komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain di dalam jaringan
dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas
yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-server disebut
dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan
fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai
workstation.
Keunggulan:
·
Kecepatan akses lebih tinggi karena
penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh
satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai
workstation.
·
Sistem keamanan dan administrasi jaringan
lebih baik, karena terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
·
Sistem backup data lebih baik, karena pada
jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup
seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan:
·
Biaya operasional relatif lebih mahal.
·
Diperlukan adanya satu komputer khusus
yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
· Kelangsungan jaringan sangat tergantung
pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan
akan terganggu.
Jaringan Peer To Peer:
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan
tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer diistilahkan non-dedicated
server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan sekaligus
dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan:
· Antar
komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya
seperti: harddisk, drive, fax/modem, printer.
· Biaya
operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan
client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang
memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas
jaringan.
· Kelangsungan
kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami
gangguan.
Kelemahan :
·
Troubleshooting jaringan relatif lebih
sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan
untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation.
·
Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan
dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus
mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasi sendiri.
·
Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh
masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang
dimiliki.
·
Karena data jaringan tersebar di
masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh
masing-masing komputer tersebut.
Protocol Jaringan
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah
aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang
yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi
interpreter identik dengan protocol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani
masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat
aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System
Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat
telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam
mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI terdiri dari 7
lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini
tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangun
jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi
OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam tabel 1 berikut:
Tabel 1. Hubungan antara model OSI dengan
protokol Internet
Model
OSI
|
TCP/IP
|
Protocol
TCP/IP
|
||
No
|
Lapisan
|
|
Nama
Protokol
|
Kegunaan
|
1
|
Aplikasi
|
Aplikasi
|
DHCP
(Dynamic Host Configuration Protocol)
|
Protokol
untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
|
DNS (Domain
Name Server)
|
Data base nama domain mesin dan nomer IP
|
|||
FTP (File
Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file
|
|||
HTTP (Hyper
Text Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk transfer file HTML dan Web
|
|||
MIME
(Multipurpose Internet Mail Extention)
|
Protokol
untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
|
|||
NNTP
(Network News Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk menerima dan mengirim newsgroup
|
|||
POP (Post
Office Protocol)
|
Protokol
untuk mengambil mail dari server
|
|||
SMB (Server
Message Block)
|
Protokol
untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
|
|||
2
|
Presentasi
|
SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
|
Protokol
untuk pertukaran mail
|
|
SNMP (Simple
Network Management Protocol)
|
Protokol
untuk menejemen jaringan
|
|||
Telnet
|
Protokol
untuk akses dari jarak jauh
|
|||
TFTP (Trivial
FTP)
|
Protokol
untuk transfer file
|
|||
3
|
Sessi
|
NETBIOS
(Network Basic Input Output System)
|
BIOS
jaringan standar
|
|
RPC (Remote
Procedure Call)
|
Prosedur
pemanggilan jarak jauh
|
|||
SOCKET
|
Input Output
untuk network jenis BSD-UNIX
|
|||
4
|
Transport
|
Transport
|
TCP
(Transmission Control Protocol)
|
Protokol pertukaran data berorientasi (connection
oriented)
|
UDP (User
Datagram Protocol)
|
Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
|
|||
5
|
Network
|
Internet
|
IP (Internet
Protocol)
|
Protokol
untuk menetapkan routing
|
RIP (Routing
Information Protocol)
|
Protokol
untuk memilih routing
|
|||
ARP (Address
Resolution Protocol)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
|
|||
RARP
(Reverse ARP)
|
Protokol
untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
|
(Lanjutan Tabel 1)
6
|
Data
link LLC
|
Network
interface
|
PPP (Point
to Point Protocol)
|
Protokol
untuk point ke point
|
Data
Link
MAC
|
SLIP (Serial
Line Internet Protocol)
|
Protokol
dengan menggunakan sambungan serial
|
||
7
|
Fisik
|
Ethernet,
FDDI, ISDN, ATM
|
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya
dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya
seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National
Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology
Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of
Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya
bahkan vendor-vendor produk LAN ada yang memakai standar yang dihasilkan IEEE.
IP Address
IP address adalah
alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang
dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan
oleh tanda titik
seperti 193.160.5.1.
Tabel 2. Contoh IP Address:
Network
ID
|
Host
ID
|
||
193
|
160
|
5
|
1
|
IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host
(komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap
suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. Kelas-kelas IP
Address Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai,
IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel dibawah
Tabel 3. Pembagian kelas IP Address
Kelas
|
Network ID
|
Host ID
|
Default Sub net Mask
|
A
|
xxx.0.0.1
|
xxx.255.255.254
|
255.0.0.0
|
B
|
xxx.xxx.0.1
|
xxx.xxx.255.254
|
255.255.0.0
|
C
|
xxx.xxx.xxx.1
|
xxx.xxx.xxx.254
|
255.255.255.0
|
IP address kelas A diberikan untuk
jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. –
126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A.
Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID
ialah 24 bit berikutnya. Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A,
misalnya 113.46.5.6 ialah: Network ID = 113, Host ID = 46.5.6. IP address di atas berarti host
nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan
untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID
ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan
demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 : Network ID =
132.92, Host ID = 121.1 , IP address di atas berarti host nomor 121.1
pada network nomor 132.92. Dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP
address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx –
191.155.xxx.xxx. IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran
kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa
dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 IP
address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP address pada
dasarnya ialah proses memilih network ID dan host ID yang tepat untuk suatu
jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang
hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS) Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem
yang memungkinkan nama suatu host pada jaringan komputer atau internet
ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan
arsitektur hierarki : a). Root-level
domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.) b). Top
level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai
oleh perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai
oleh badan pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu
negara dengan negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au
untuk australia. c). Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau
perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP
address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic
Host Configuration Protocol atau diisi secara manual. DHCP berfungsi untuk
memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol
TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client.
Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut.
Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
Rangkuman
1
1) JARINGAN
komputer adalah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung
dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa
kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar
dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan
hardware/software yang terhubung dalam jaringan.
2) Ada
lima jenis jaringan komputer, Local Area
Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN), Wide Area Network (WAN),
Internet, dan Jaringan tanpa kabel.
3) Topologi
jaringan adalah suatu cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah Bus, Token-Ring, dan Star Network.
4) Tipe jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua type
jaringan, yaitu client-server dan type jaringan peer to peer.
5) Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai
macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetujui
berbagai pihak. Aturan baku itulah yang disebut PROTOCOL. Untuk itu maka badan
dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization
Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI
(Open System Interconnection). Selain
OSI ada badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication
Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee
for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi
profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum
di Amerika yang juga membuat aturan standar ini.
6) IP
address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 193.160.5.1. Ada 3 macam IP address : IP
Addres kelas A (untuk jaringan dengan jumlah host yang
sangat besar, 16.777.214), IP Address
kelas B (untuk jaringan berukuran sedang dan besar),
dan IP address kelas C (untuk jaringan berukuran kecil-LAN).
Assalamualaikum
BalasHapusMakasih min infonya ini sangat menarik perhatian saya dan juga sangat memotivasikan saya jangan lupa kunjungi website saya https:// www.atmaluhur.ac.id
Nama saya Asnita
Nim. 1722500075
Kelompok si5a
Mahasiswi semester 5
Assalamualaikum
BalasHapusMakasih artikel y sangat bermanfaat dan sangat menarik perhatian saya dan juga sangat memotivasikan saya jangan lupa kunjungi website saya https://www.atmaluhur.ac.id
Nama saya Asnita
Nim. 1722500075
Kelompok si5a
Mahasiswi semester 5